Lanzhou Lamian Sucore: Menelusuri Jejak Kelezatan Mie Tradisional China dari Hangzhou Hingga Bandung

Menyelami Aroma dan Kenikmatan Mie Tradisional China: Sebuah Pengalaman Kuliner yang Tak Terlupakan dari Oasis Halal di Hangzhou Menuju Ekspansi di Sucore Bandung

Lanzhou Lamian Sucore: Menelusuri Jejak Kelezatan Mie Tradisional China dari Hangzhou Hingga Bandung

Lamian adalah sejenis mie Tionghoa yang terbuat dari tepung gandum lembut, khususnya populer di wilayah utara China. Nama "Lamian" sendiri berasal dari proses pembuatannya yang melibatkan menarik dan meluruskan adonan menjadi serat-serat halus dengan menggunakan berat adonan.
Metode unik pembuatan mie Lamian berasal dari Tiongkok. Deskripsi awal tentang cara membuat mie Lamian dengan teknik menarik tercatat dalam Songshi Yangsheng Bu, sebuah buku panduan diet yang ditulis pada tahun 1504 oleh Song Xu, seorang ahli pertanian dan gastronom dari dinasti Ming. Teknik ini melibatkan memutar, meregangkan, dan melipat adonan menjadi serat-serat, di mana panjang dan ketebalan serat tersebut bergantung pada jumlah kali lipatan adonan. Dengan begitu, Lamian tidak hanya menjadi hidangan lezat, tetapi juga menyimpan nilai sejarah yang kaya dari zaman ke zaman. Lamian, mie Tiongkok yang ikonik, menarik perhatian dengan proses pembuatannya yang unik. Proses ini melibatkan penguluran tangan adonan gandum, menciptakan helai mie tipis dan panjang dengan tekstur khas. Namun, daya tarik sejati Lamian terletak pada gaya khasnya, terutama yang berasal dari Lanzhou.

Gaya Lanzhou Lamian membedakan diri dengan pendekatan yang agresif dalam pengolahan adonan. Adonan ditarik lurus tanpa putaran atau melambaikan, menciptakan mie yang elastis dan bermutu tinggi. Tepung juga dipakai dengan bijak, memberikan lapisan tambahan yang memberi karakteristik istimewa pada mie tersebut.

Rasa Lamian gaya Lanzhou sering disajikan dalam sup daging sapi yang khas, menciptakan kenikmatan kuliner yang memikat. Kepopuleran Lamian gaya Lanzhou tak hanya di China, tetapi juga merambah ke negara-negara lain. Restoran Lamian di seluruh dunia, terutama di kota-kota besar, menawarkan pengalaman menyantap mie yang otentik. Dengan cita rasa yang kaya dan proses pembuatan yang tradisional, Lamian gaya Lanzhou terus mempertahankan statusnya sebagai lambang kuliner Tiongkok yang mendunia.

Baca Juga : Ong Noodle: Menyajikan Kelezatan Bakmi Bebek Variatif dengan Rasa Lembut di Pasar Kreatif Jawa Barat

Restoran Lanzhou Lamian, yang memiliki basis di Hangzhou, China, menjadi sorotan mamangreviewers kali ini. Dengan kepemilikan oleh Ma Ayisha, restoran ini menawarkan konsep unik sebagai oasis bagi mereka yang mencari makanan halal di tengah kesibukan Asian Games 2023. Dengan nama yang mencuat, Lanzhou Lamian telah menjadi destinasi kuliner halal yang menonjol di Hangzhou sejak tahun 2019.

Pada tulisan ini, penulis akan membahas keunikan restoran ini, mencermati kesan pengunjung di Hangzhou, dan menyelami pandangan Ma Ayisha tentang kehidupan muslim di China. Selain itu, penulis akan membawa Mamangreviewers melangkah lebih jauh ke dalam pengalaman Lanzhou Lamian dengan merinci review kedatangan cabang terbaru di Sucore Bandung. Mari kita telusuri lebih lanjut apa yang membuat restoran ini begitu istimewa dan apakah cabang terbaru di Indonesia dapat mempertahankan kualitas dan keaslian dari asalnya di Hangzhou.

Penulis akan membahas peresmian cabang pertama Lanzhou Lamian di Living World Alam Sutera, Tangerang, pada tanggal 28 November 2023. kesan ini memberikan Mamangreviewers kesempatan untuk merasakan sendiri varian menu yang ditawarkan oleh restoran ini, sekaligus mengevaluasi keberhasilan promosi spesial yang dihadirkan dalam rangka peresmian.

Baca Juga : Bakmi Xi Mantap: Sensasi Bakmi Pedas dan Gurih Bergaya Retro di Jalan Pahlawan

Pada acara peresmian, Lanzhou Lamian tidak hanya menawarkan hidangan khas Lamian dengan varian sapi, goreng Xinjiang, hingga menu berbasis daging kambing dan ayam. Restoran ini juga memberikan promosi spesial yang mengundang perhatian, seperti Lamian seharga 1 rupiah dan Buy One Get One. Mamangreviewers dapat mengevaluasi sejauh mana keberlanjutan dari kehalalan makanan ini dan sejauh mana menu-menu tersebut dapat memenuhi selera kuliner di Indonesia.

Halaman :